Postingan Terunggul Hari Ini

4 Pilihan Dalam Berkehidupan

4 pilihan dalam berkehidupan : Ada 4 Pilihan dalam berkehidupan, kamu bisa pilih salah satunya, atau lebih dari itu : 1. Dengan kedudukan Ja...

Showing posts with label INDONESIA. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA. Show all posts
14 Fakta Menarik Taufiq Ismail Yang Merupakan Seorang Sastrawan

14 Fakta Menarik Taufiq Ismail Yang Merupakan Seorang Sastrawan


14 Fakta Menarik Taufiq Ismail Yang Merupakan Seorang Sastrawan – Hai sahabat Segala Fakta, artikel kali ini akan membahas tentang Taufiq Ismail Yang Merupakan seorang Sastrawan. Yuk, langsung dibahas :

14 Fakta Menarik Taufiq Ismail Yang Merupakan Seorang Sastrawan
14 Fakta Menarik Taufiq Ismail Yang Merupakan Seorang Sastrawan



Dilansir dari Biografipedia.com berikut Ini Fakta-Fakta Menarik Taufiq Ismail yang merupakan seorang sastrawan :

Fakta 1 : Taufiq Ismail adalah seorang sastrawan yang cukup terkenal di Indonesia.

Fakta 2 : Taufiq Ismail sudah bercita-cita untuk menjadi seorang Sastrawan sejak ia masih duduk di bangku SMA.

Fakta 3 : Taufiq Ismail lahir pada tanggal 25 Juni 1935 di Bukit tinggi, sumatera barat.

Fakta 4 : Ayahnya Taufiq ismail bernama A. Gaffar merupakan seorang Ulama dan juga pendiri PERMI.

Fakta 5 : Taufiq ismail dibesar dalam lingkungan keluarga yang suka membaca.

Fakta 6 : Lulus dari SMA, Taufiq Ismail melanjutkan pendidikannya ke Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam jurusan Fakultas kedokteran hewan dan Peternakan.

Fakta 7 : Semasa kuliah, Taufiq Ismail aktif dalam aktivitas Pelajar Islam Indonesia (PII).

Fakta 8 : Judul-judul buku kumpulan puisi taufiq ismail diantaranya : Malu (Aku) jadi orang indonesia, Tirani dan benteng, Buku Tamu musim perjuangan, Sajak ladang jagung, Kenaikan, saya hewan. Dsb.

Fakta 9 : Puisi karya Taufiq Ismail sering dinyanyikan oleh Himpunan Musik Bimbo.

Fakta 10 : Taufiq Ismail sering membacakan puisi di depan umum, juga di luar negeri seperti : Asia, Australia, Amerika, Eropa dan Afrika.

Fakta 11 : Menurut Taufiq Ismail, Puisi akan lengkap apabila sudah dibacakan di depan umum.

Fakta 12 : Tahun 1993, Taufiq Ismail membacakan puisi tentang Syekh Yusuf dan Tuan guru, Yang merupakan para pejuang yang dibuang oleh VOC ke afrika di tempat di café town.

Fakta 13 : Taufiq Ismail pernah meraih beberapa penghargaan diantaranya : Anugerah seni dari pemerintah (1970), Cultural Visit Award dari Pemerintah Australia (1977), South East Asia Write Award dari kerajaan Thailand (1994), Penulisan karya sastra dari pusat bahasa (1994), Penghargaan Doktor Honoris Causa dari universitas Negeri Yogyakarta.

Fakta 14 : Taufiq Ismail konon katanya mampu disandingkan dengan penyair Kahlil Gibran.

Demikianlah 14 Fakta Menarik Taufiq Ismail Yang Merupakan Seorang Sastrawan. Nantikan terus fakta-fakta keren lainnya hanya di Blog Segala Fakta.
Read More
Fakta Menarik Tentang Tito Karnavian Seorang Perwira Polisi Dengan Segudang Prestasi

Fakta Menarik Tentang Tito Karnavian Seorang Perwira Polisi Dengan Segudang Prestasi


Fakta Menarik Tentang Tito Karnavian Seorang Perwira Polisi Dengan Segudang Prestasi – Hai sahabat Segala Fakta, Artikel Kali ini akan membahas tentag Fakta Menarik Tito Karnavian. Yuk, langsung dibahas :

Fakta Menarik Tentang Tito Karnavian Seorang Perwira Polisi Dengan Segudang Prestasi
Fakta Menarik Tentang Tito Karnavian Seorang Perwira Polisi Dengan Segudang Prestasi



Dilansir dari biografipedia.com Berikut Ini fakta-fakta menarik tentang Tito karnavian :

Fakta 1 : Tito Karnavian Merupakan seorang Perwira Polisi dengan segudang Prestasi. Saat ini beliau tengah menjabat Sebagai Kepala Kepolisian RI yang ke-23.

Fakta 2 : Tito Karnavian Lahir pada tanggal 26 Oktober 1964 di Palembang, Sumatera Selatan.

Fakta 3 : Setelah tamat dari Sma, Tito karnavian melanjutkan pendidikannya di AKABRI tahun 1987 secara gratis.

Fakta 4 : Tito Karnavian pernah berhasil mendapatkan Bintang Adhi Makayasa (Lulusan terbaik dari setiap Matra TNI dan kepolisian) sebagai lulusan Akpol terbaik pada tahun 1987.

Fakta 5 : Lulus dari Pendidikannya di AKABRI, Tito Karnavian lalu bertugas sebagai Perwira Samapta Polres Jakarta Pusat.

Fakta 6 : Setelah Bertugas Sebagai Perwira di Samapta Polres Jakarta Pusat, jabatan Tito Karnavian naik menjadi Kanit Reserse Polres Metro Jakarta pusat pada tahun 1991.

Fakta 7 : Tahun 1996, Tito Karnavian menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) di Jakarta.

Fakta 8 : Tahun 1993, Tito Karnavian menyelesaikan pendidikannya di Universitas Of Exeter di inggris dan meraih gelar MA (Master of Arts) dalam bidang Polies Studies.

Fakta 9 : Tahun 1997, Tito Karnavian menjabat sebagai Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat.

Fakta 10 : Di tahun yang sama yaitu tahun 1997, Tito Karnavian juga dipromosikan sebagai sespri yang merupakan singkatan dari Sekretaris Pribadi Polri.

Fakta 11 : Tahun 2001, Tito Karnavian memimpin Tim Kobra dengan Misi menangkap Tommy Soerharto dalam kasus pembunuhan berencana hakim agung Syarifudin dan akhirnya berhasil.

Fakta 12 : Tahun 2004, Tito Karnavian ditunjuk sebagai Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya.

Fakta 13 : Tito Karnavian bersama densus 88 berhasil menangkap teroris terkenal, yaitu Noordin M top.

Fakta 14 : Prestasi karena berhasil menangkap Noordin M top membuat Jabatan Tito Karnavian kembali meningkat.

Fakta 15 : Tahun 2011, Tito menjabat menjadi Deputi Penindakan Dan Pembinaan kemampuan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sampai tahun 2012.

Fakta 16 : Tanggal 3 September 2012, Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Kapolda Papua.

Fakta 17 : Tito Karnavian pernah berhenti dari Kepala Kapolda Papua, dan ditarik kembali ke Mabes Polri dengan jabatan sebagai Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena) hingga tahun 2015.

Fakta 18 : Tahun 2016, Tito Karnavian diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang pangkatnya menjadi Komisaris Jenderal Polisi Bintang Tiga.

Fakta 19 : Di tahun yang sama, yaitu tahun 2016, Melalui Presiden Joko Widodo, menunjuk Tito Karnavian sebagai Kepala Kepolisan Republik Indonesia dengan pangkat bintang empat.

Fakta 20 : Ada banyak sekali kasus yang pernah ditangani oleh Tito Karnavian, yaitu : Bom Kedubes Filiphina tahun 2000, Bom Malam natal tahun 2000, Bom Bursa Efek Jakarta tahun 2001, Bom Plaza Atrium senen tahun 2001. Dan lain sebagainya.

Demikianlah Fakta Menarik Tentang Tito Karnavian Seorang Perwira Polisi Dengan Segudang Prestasi. Nantikan Terus fakta-fakta menarik dan keren lainnya hanya di Blog Segala Fakta.
Read More
18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak

18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak


18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak - Hai sahabat segala fakta, pada artikel kali ini kita akan membahas tentang 18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak. Masyarakat Dayak merupakan penduduk ASLI kalimantan yang terbagi menjadi beberapa sub-sub suka bangsa Dayak Ngaju, Day Ot Danum, Daya Ma’anyan, Dayak Ot Siang,Dayak Lawangan, Dayak Katingan dan sebagainya. Mereka mendiami di desa-desa sepanjang ssungai Barito, Kapuas, Kahayan, Katingan (Mendawai), mentaya, Seruyan, Kurnai, Arut (Lemandandau), Jelau di Kawasan Kalimantan tengah. Berikut ini Fakta menarik Tentang Kepercayaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak :

18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak
18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak. Sumber Foto : Wikipedia.



Berikut Fakta-faktanya :

Fakta 1 : Agama Asli penduduk pribumi dayak adalah agama kaharingan.

Fakta 2 : Umat kaharingan percaya bahwa alam sekitarnya penuh dengan makhluk-makhluk halu dan roh-roh yang menempati tiang rumah, batu besar, pohon besar, hutan belukar, air dan tempat-tempat lain yang ada di sekitar kehidupan manusia.

Fakta 3 : Dalam bahasa dayak Ngaju roh-roh tersebut dinamakan Ganan.

Fakta 4 : Menurut tempat tinggalnya bermacam-macam ganan memiliki nama yang berbeda-beda.

Fakta 5 : Pada hakikatnya ganan dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu : Ganan yang bersifat baik disebut sangiang atau nayu-nayu dan Ganan yang bersifat jahat, dalam bahasa dayak ngaju disebut Taloh atau ngambe.

Fakta 6 : Selain ganan, masyarakat adat dayak juga mempercayai adanya roh-roh nenek moyang, dalam bahasa Dayak Ngaju disebut Liau.

Fakta 7 : Menurut kepercayaan orang dayak, jiwa (Dalam bahasa dayak ngaju disebut hambaruan) orang mati meninggalkan tubuh dan menempati alam sekeliling tinggal manusia sebagai liau.

Fakta 8 : Lama-kelamaan Liau itu akan kembali kepada dewa tertinggi yang disebut Ranying.

Fakta 9 : Kepercayaan orang dayak terhadap nenek moyang dan makhluk-makhluk halus yang menempati alam sekelilingnya terwujud dalam upacara-upacara keagamaanya.

Fakta 10 : Upacara tersebut berupa pemberian sesaji kepada roh nenek moyang, dan berbagai bentuk upacara yang berkaitan dengan siklus hidup manusia, seperti upacara menyambut kelahiran, upacara memandikan bayi yang pertama kali, uapcara memotong rambut bayi, upacara penguburan, dan pembakaran mayat.

Fakta 11 : Apabila orang dayak mati, mayatnya diletakkan dulu di dalam peti mayat dari kayu berbentuk perahu lesung, dalam bahasa dayak ngaju disebut raung.

Fakta 12 : Kuburan tersebut dianggap kuburan sementara, karena upacara yang terpenting berhubungan dengan kematian adalah upacara pembakaran mayat yang berlansung secara besar-besaran.

Fakta 13 : Upacara pembakaran mayat menurut orang Dayak Ngaju disebut tiwah dan menurut orang daak Ot Danum disebut daro. Adapun menurut orang dayak Ma’anyan disebut ijambe.

Fakta 14 : Pada upacara pembakaran mayar, semua tulang-belulang (terutama tengkoranknya) dari semua kerabat yang telah meninggal pada kurun waktu tertnetu digali dan dipindahkan ke tempat pemakaman yang tetap dalam sebuah bangunan berukir indah yang disebut sanding.

Fakta 15 : Mayat dibakar dan abunya disimpan di bangunan yang berukir indah yang disebut tambak.
Fakta 16 : Pelaku upacara pembakaran mayat disebut balian.

Fakta 17 : Seorang balian sebagai ahli upacara pemakaman akan menyanyikan dongeng-dongeng mitologi dan silsilah Ngaju yang amat panjang secara hafalan di luar kepala sampai berjam-jam, dan juga mempertunjukkan tarian suci.

Fakta 18: Dongeng-dongeng mitologi dan silislah Ngaju disebut SANSANA atau Bandar.

Demikianlah 18 Fakta Menarik Tentang Kepercayaaan yang berkembang pada Masyarakat Dayak. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda.
Read More
28 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak

28 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak


28 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak – Hai sahabat segal Fakta, kali ini kita akan membahas tentang Fakta Menarik kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak. Dibaca Yuk :

28 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak
28 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak. Sumber Foto : Boombastis.com



Fakta 1 : Kepercayaan asli adat suku bangsa batak sebelum mengenal agama adalah bahwa alam beserta isinya diciptakan oleh Debata (Ompung) Mulajadi Na Bolon (dalam bahasa batak Karo disebut Debata Kaci-Kaci).

Fakta 2 : Debata Mulajadi Na Bolon bermukim di langit dan nama-nama lain sesuai dengan tugas dan kedudukannya.

Fakta 3 : Nama Debata Mulajadi Na Bolon antara lain : Debata Mualjadi Na Bolon, Silaon Na Bolon,dan Pane Na Bolon.

Fakta 4 : Masyarakat Batak juga mengenal dewa-dewa lain yaitu Sinimataniari sebagai dewa matahari yang menguasai matahari dan Beru Dayang sebagia penguasa pelangi.

Fakta 5 : Berkaitan dengan konsep jiwa dan roh, kepercayaan adat Batak mengenal tiga konsep,, yaitu tondi, sahala dan begu.

Fakta 6 : Tondi adalah Jiwa atau roh seseorang sekaligus sebagai kekuatan.

Fakta 7 : Sahala meruapkan jiwa atau roh kekuatan yang dimiliki seseorang.

Fakta 8 : Setiap orang memiliki kualitas sahala yang berbeda-beda meskipun sama-sama memiliki tondi.

Fakta 9 : Sahala dapat berkurang dan menentukan peri kehidupan seseorang.

Fakta 10 : Sahala yang berkurang akan menyebabkan orang kurang disegani.

Fakta 11 : Orang Batak Karo mengenal Sahala sebagai Sumangat atau tuah atau kesaktian.

Fakta 12 : Seseorang memperoleh tondi dan sahala sejak ia masih dalam kandungan.

Fakta 13 : Menurut kepercayaan Batak, seperti halnya sahala yang dapat ebrkurang atau bertambah, Tondi juga dapat pergi meninggalkan badan. Jika Tondi meninggalkan badan untuk sementara, maka orang itu akan sakit. Jika keluar untuk seterusnya maka orang itu akan meninggal.

Fakta 14 : Begu adalah Tondi atau jiwa orang yang meninggal. Perilaku Begu sama seperti Perilaku manusia tetapi sifatnya kebalikan. Orang batak mengenal adanya begu yang baik dan begu yang jahat.

Fakta 15 : Orang batak Toba mengenal begu yang terpenting, yaitu Sumangot ni Ompu, yaitu begi dari nenek moyang.

Fakta 16 : Dalam masyarakat Batak Karo dikenal beberapa macam begu antara lain, Batara guru atau Begu perkakun jabu (Begu bayi yang meninggal waktu dalam kandungan),bicara guru (begu anak yang meninggal sebelum tumbuh gigi dan begu penjaga ayahnya), Begu Mate Sada Wari (Begu dari orang yang meninggal dengan cara yang tidak wajar) dan Mate Kayat-Kayaten (Begu orang yang mati muda)

Fakta 17 : Menurut kepercayaan orang batak, Begu bisa marah dan membahayakan manusia, maka untuk meredahkan kemarah begu dilakukan upacara sesaji *Batak Karo menyebutnya Cibal-cibalen*

Fakta 18 : Ada beberapa Begu atau rohnya orang meninggal yang disegani orang batak, antara lain : Sumbaon, Solobean, Silan, Begu Ganjang.

Fakta 19 : Sombaon adlaah begu yang bertempat dinggal di pegunungan atau hutan rimba yang pada, gelap dan mengerikan

Fakta 20 : Solobean adalah begu yang dianggap sebagai penguasa di tempat-tempat tertnetu dari Toba.

Fakta 21 : Silan adalah Begu yang serupa dengan Sombaon menempati pohon-pohon besar atau batu yang aneh bentuknya. Silan dianggap sebagai nenek moyang pendiri kuta dan marga.

Fakta 22 : Begu ganjang adalah begu yang sangat ditakuti karena dapat dipelhara dan untuk membinasakan oran lain.

Fakta 23 : Orang batak mempercayai adanya perkampungan begu atau rohnya orang meninggal.

Fakta 24 : Menurut kepercayaan Batak, sebelum masuk ke perkampungan terlebih dahulu begu mengembara samapi si mati dikburkan selama empat hari. Oleh karena itu,a dat Batak melakukan ziarah pertama pada keempat sesudah penguburan. Ziarah itu merupakan pertemuan pertama dengan begu yang pergi ke perkampunga begu.

Fakta 25 : Di samping begu, orang batak juga mengenal makhluk halus lain yang disebut umang dan jangak. Keduanya bersifat menolong manusia.

Fakta 26. Umang dan Jangak dipercayai bertempat tinggal di tebing sungai dan di dalam gua-gua

Fakta 27 : Selain itu, masyarakat batak juga melakukan upacara keagamaan, misalnya upacara selamatan horja. Upacara Horja merupakan upacara dalam rangka bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena salah seorang dari anggota keluarga mengalami kesuksesan atau jiwa anak lelaki berhasil menyunting gadis sunda.

Fakta 28 : Upacara horja dilakukan dengan memotong beberapa ekor babi atau kerbau, hal itu menunjukkan tanda penghormatan kepada leluhur.


Demikianlah 28 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Batak, nantikan terus fakta-fakta keren dan menarik lainnya hanya di blog SEGALA FAKTA.
Read More
16 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Mentawai

16 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Mentawai


16 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Mentawai  - Kepulauan Mentawai terdiri atas empat pulau besar, yaitu pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan. Keempat Pulau tersebut berada di perairan Samudra Hindia sebelah barat Sumatera. Berikut Ini Fakta menarik Tentang Kepercayaan Yang berkembang Pada masyarakat Mentatawai. Silahkan dibaca :

16 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Mentawai
Sumber Foto : Sukumentawai.org : 16 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Mentawai



Berikut Fakta-Faktanya :

Fakta 1 : Kepercayaan Kuno penduduk Mentawai sebelum mengenal agama adalah masuknya berbagai macam variasi dari konsep jiwa dan roh.

Fakta 2 : Konsep jiwa dan roh yang dipercayai penduduk mentawai antara lain adalah Simager, Sabulungan, Kere, Kina, Sanitu, Dan Taikamanua.

Fakta 3 : Simagare adalah Jiwa yang menyebabkan orang hidup.

Fakta 4 : Sabulungan adalah makhluk halus yang berusaha melepaskan diri dari tubuh manusia yang meninggal dan pegi ke dunia roh atau hidup di sekitar tempat tinggal manusia di dalam bumi, air udara dan pohon.

Fakta 5 : Kere adalah kekuatan sakti.

Fakta 6 : Kina adalah roh yang tinggal di dalam rumah dan melindungi rumah, terutama uma (rumah panggung besar)

Fakta 7 : Sanitu adalah roh-roh jahat yang suka mengganggu orang dan membawa penyakit. Banyak sanitu yang terjadi dari roh orang yang mati konyol.

Fakta 8 : Taikamanua adalah pemimpin dari Negara roh yang ada di seberang laut dan yang dibayangkan sebagai sebuah desa tepat serupa dengan desa di alam baka.

Fakta 9 : Pada masa lampau orang Mentawai Kuno mengenal sosok dukun yang disebut Sikerei.

Fakta 10. Sikerei dianggap sebagai orang yang menguasai ilmu gain, ahli menyembuhkan penyakit, menolak bala, memberikan jimat-jimat, merelam, dan menafsirkan mimpi.

Fakta 11 : Upacara keagamaa dalam masyarkat mentawai misalnya upacara puliajiat.

Fakta 12 : Upacara Puliaijat terdapat di pulau siberut.

Fakta 13 : Upacara Puliaijat berlangsung kurang lebih selama tiga bulan.

Fakta 14 : Dalam upacara Puliaijat dilakukan pemanggilan terhadap kekuatan yang baik dan pengusiran terhadap kekuatan jahat dengan perantara roh ghaib.

Fakta 15 : Pada puncak upara Puliaijat, seluruh anggota masyarakat menghentikan segala aktivitas sehari-hari dan mempersiapkan perjamuan mewah. Mereka mengundang roh leluhur sebagai tamu dan meminta perlindungan dari roh leluhur tersebut.

Fakta 16: Pada akhir upacara Puliaijat dalam masyarakat mentawai, dilakukan permohonan berkah kekuatan gaib, yaitu agar diberi hasil buruan yang melimpah.

Demikianlah 16 Fakta Menarik Tentang Kepercayaan Yang Berkembang Pada Masyarakat Mentawai  . Semoga dapat menambah wawasan anda.
Read More
Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia

Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia


Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia – Hai sahabat, Kali ini kita akan membahas tentang Pengaruh Revolusi Industri Terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi dan Politik Indonesia. Yuk, langsung dibaca :

Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia
Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia. Sumber Foto : Tribunnews.com



Revolusi Industri yang terjadi di Eropa dan di Inggris khususnya membawa dampak di bidang sosial, ekonomi dan politik. Di bidang sosial munculnya golongan buruh yang hidup menderita dan berusaha berjuang untuk memperbaik nasib. Gerakan kaum buruh inilah yang kemudian melahirkan gerakan sosialis yang menjadi lawan dari kapitalis. Bahkan, kaum buruh akhirnya bersatu dalam suatu wadah organisasi, yakni partai Buruh. Di bidang ekonomi, perdagangan makin berkembang. Perdagangan lokal berubah menjadi perdagangan regional dan internasional. Sebaliknya, di bidang politik, Revolusi Industri melahirkan imperliasme modern.

1. Perubahan di Bidang Politik

Sejak VOC dibubarkan pada tahun 1799, Indonesia diserahkan kembali kepada pemerintahan Kerajaan Belanda. Pindahnya kekuasaan pemerintahan dari VOC ke tangan pemerintah Belanda tidak berarti dengan sendirinya membawa perbaikan. Kemerosotan moral di kalakangan para penguasa dan penderitaan penduduk jajahan tidak berubah. Usaha perbaikan bagi penduduk tanah jajahan tidak dapat dilaksanakan karena Negeri Belanda sendiri terseret dalam perang dengan Negara-negara besar tetangganya. Hal ini terjadi karena Negeri Belanda pada waktu itu diperintah oleh pemerintah boneka dari Kemaharajaan Prancis di bawah pimpinan Napoleon. Dalam situasi yang demikian, Inggris dapat memperluas daerah kekuasaannya dengan merebut jajahan Belanda, Indonesia.

a. Hindia Belanda Di Bawah Daendels (1808-1811)

Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di tanah jajahan, di Negeri Belanda ada dua golongan yang mengusulkannya.
1. Golongan Konservatif dengan tokohnya neneberg yang menginginkan untuk mempertahankan sistem politik dan ekonomi seperti yang dilakukan oleh VOC.

2. Golongann liberal dengan tokohnya Dirk Van Hogendorp yang menghendaki agar pemerinta Hindia Belanda menjalankan sistem pemerintahan langsung dan menggunakan sistem pajak.S iste penyerahan paksa yang dilakukan oleh VOC agar digantikan dengan sistem penyerahan pajak.

Di satu pihak pemerintah condong kepada pemikiran kaum Konservatif karena kebijaksanaanya akan mendatangkan keuntungan yang cepat dan mudah dilaksanakan. Di Pihak lain, pemerintah jga ingin menjalankan pembaharuan yang dikemukakan oleh kaum liberal. Gagasan pembahruan pemerintahan kolonial dimulai semenjak pemerintahan Daendels.

Sebagai gubernur jenderal pemerintahan Belanda di indonesia, Daendels banyak melakukan langkah-langkah baru dalam pemerintahan. Daendels mengadakan perombakan pemerintahan secara radikal, yakni meletakkan dasar-dasar pemerintahan menurut sistem Barat. Langkah-langkah tersebut, antara lain :

1. Pemerintahan kolonial dipusatkan di Batavia dan berada di tangan gubernur jenderal
2. Pulau jawa dibagi menjadi Sembilan Prefectur. Hal ini untuk mempermudah adminsitrasi pemerintahan.
3. Para Bupati dijadikan pegawai pemerintah. Belanda di bawh pemerintahn prefect
4. Mengadakan pemberantasan korupsi dan penyelewengan dalam pungutan (contingenten) dan kerja paksa.
5. Kasultanan Banten dan Cirebon dijadikan daerah pemerintah Belanda yang disebut pemerinta gubernemen.
6. Berbagai upacara di Istana Surakarta dan Yogyakarta disederhanakan.

Pada awal pemerintahannya, Daendels menentang sistem kerja paksa dan merombak sistem feodal. Akan tetap, tugas untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris menyebabkan Daendels terpaksa harus mengadakan penyerahan kerja paksa secara besar-besaran (dengan menggunakan pengaru penguasa pribumi) untuk membangun jalan-jalan dan benteng-benteng pertahanan. Demikian juga karena kas Negara kosong menyebabkan juga ditempuh cara-cara lama untuk mengisi kas Negara. Dengan demikian, kehidupan rakyat pribumi tetap menderita.
Ketika akhrinya inggris menyerbu pulau Jawa, Daendels sudah dipanggil kembali ke Eropa. Penggantinya tidak mampu menahan serangan Inggris dan terpaksa menyerah. Dengan demikian, Indonesia berada di bawah kekuasaan Inggris.

b. Masa Pemerintahan Raffles (1811-1816)

Setelah indonesia (Khususnya pulau jawa) jatuh ke tangan inggris, oleh pemerintah inggris dijadikan bagian dari jajahannya di India. Gubernur Jenderal East India Company (EIC), Lod Minto yang berkedudukan di Calcuta (India), kemudian mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai letnan gubernur (Wakil gubernur) untuk indonesia (jawa).

Raffles didampingi oleh suatu bdan penasihat yang disebut Advisory Coucil. Tugas yang utama adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan serta keuangan . Sebagai seorang yang beralihan liberal, Raffles menginginkan adanya perubahan-perubaahan dalam pemerintahan di Indonesia (Jawa). Selain di bidang pemerintahan, ia juga dilakukan perubahan di bidang ekonomi. Ia hendak melaksanakan kebijaksanaan ekonomi yang didasarkan kepada dasar-dasar kebebasan sesuai dengan ajaran liberal. Langkah-langkah yang diambil oleh Raffles dalam bidang pemerintahan dan ekonomi adalah sebagai berikut :

- Mengadakan penggantian sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pemerintahan kolonial ala Barat. Untuk memudahkan sistem administrasi pemerintahan, Pulau Jawa dibagi menjadi delapan belas karesidenan.
- Para bupati dijadikan pegawai pemerintah sehingga mereka mendapat gaji dan bukan lagi memiliki tanah dengan segala hasilnya. Dengan demikian, mereka bukan lagi sebagai penguasa daerah, melainkan sebagai pegawai yang menjalankan tugas atas perintah dari atasannya.
- Menghapus segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa atau rodi. Rakyat diberi kebebasan untuk menanam tanaman yang menguntungkan.
- Raffles menganggap bahwa pemerintah kolonial adalah pemilik semua tanah yang ada di daerah tanah jajahan Oleh karena itu, Raffles mengangap para penggarap sawah adalah penyewa tanah pemerintah. Oleh karena itu, para petani mempunyai kewajiban membayar sewa tanah kepada pemerintah. Sewa tanah atau landrente ini harus diserahkan sebagai suatu pajak atas pemakaian tanah pemerintah oleh penduduk.

Sistem sewa tanah semacam itu oleh pemerintah Inggris dijadikan pegagan dalam menjalankan kebijaksanaan ekonominya selama berkuasa di Indonesia. Sistem ini kemudian juga diteruskan oleh pemerintah Hindia Belanda setelah Indonesia disrahkan kembali kepada Belanda.

Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia

2. Perubahan di Bidang Sosial Ekonomi

Sejak awal abad ke-19, pemerintah Belanda mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membiayai peperangan baik di Negeri Belanda sendiri (pemberontakan rakyat Belgia), maupun di Indonesia (terutama perlawanan diponegoro) sehingga Negeri Belanda harus menanggung hutang yang sangat besar.

Untuk menyelamatkan Negeri Belanda dari bahaya kebangkrutan maka Johane Van Den Bosch diangkat sebagai gubernur jenderal di Indonesia dengan tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosan kas Negara, membayar hutang, dan membiayai perang. Untuk melaksanakan tugas berat itu, van den Bosch memusatkan kebijaksanaannya pada peningkatan produksi tanaman ekspor. Untuk itu, yang perlu dilakukan ialah mengerahkan tenaga rakyat tanah jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang hasil-hasilnya dapat laku di pasaran dunia dan dilakukan dengan sistem paksa. Setelah tiba di Indonesia (1830) van den Bosch menyusun program kerja sebagai berikut :

- Sistem Sewa tanah dengan uang harus dihapus karena pemasukannya tidak banyak dan pelaksanaanya sulit.
- Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib dengan jenis-jenis tanaman yang sudah ditentukan oleh pemerintah.
- Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari hasil tanamannya kepada pemerintah belanda.

Apa yang dilakukan oleh Van Den Bosch itulah yang kemudian dikenal dengan nama sistem tanam paksa atau cultuur stelsel. Sistem tanam paksa yang diajukan oleh van den Bosch pada dasarnya merupakan gabungan dari sistem tanam wajib (VOC) dan sistem pajak tanah (Raffles).

Pelaksanaan sistem tanam paksa banyak menyimpang dari aturan pokoknya dan cenderung untuk mengadakan eksploitasi agraris semaksimal mungkin. Oleh karena itu, sistem tanam paksa menimbulkan akibat sebagai berikut :

a. Bagi Indonesia (Khususnya jawa)

1. Sawah Ladang menjadi terbengkalai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis.
2. Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panenenya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung resiko akibat gagal panen.
3. AKibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan.
4. Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat.
5. Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit dimana-mana sehingga angka kematian meningkat drastic. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastic. Penyakit busung lapar (hongorodim) juga berkembang dimana-mana.

b. Bagi Belanda

Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa indonesia, sebaliknya bagi bangsa Belanda berdampak sebgai berikut :
1. Mendatangkan Keuntungan dan kemakmuran rakyat Beladna.
2. Hutang-hutang Belanda dapat terlunasi.
3. Penerimaan Pendapatan melebihi anggaran belanja.
4. Kas Negeri Belanda yang semula kosong, dapat terpenuhi.
5. Berhasil membangun Amsterdam menjadi kota pusat perdagangan dunia.
6. Perdagangan berkembang pesat.

Sistem tanam paksa yang mengakibatkan kemelaratan bagi bangsa Indonesia, khususnya jawa, menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, seperti golongan pengusaha, Baron VAN Hoevel, dan Edward Douwes Dekker. Akibat adanya reaksi tersebut, pemerintah Belanda secara berangsur-angsur menghapuskan sistem tanam paksa.

Sesudah tahun 1850, kaum Liberal memperoleh kemenangan Politik di Negeri Belanda. Merek juga ingin menerapkan asa-asas Liberalisme di tanah jajahan.D alam hal ini kaum liberal berpendapat bahwa pemerintah semestinya tidak ikut campur tangan dalam maslah ekonomi, tugas ekonomi haruslah diserahkan kepada orang-orag swasta, dan agar kaum swasta dapat menjalankan tugasnya maka harus diberi kebebasan berusaha.

Sesuai dengan tuntutan kaum Liberal maka pemerintah kolonial segera memberikan peluang kepada usaha dan modal swasata untu menanamkan modal mereka dalam berbagai usaha di Indonesia, terutama perkebunan-perkebunan di Jawa dan di Luar Jawa. Selama periode tahun 1870-1900 Indonesia terbuka bagi modal swasta Barat. Oleh karena itu masa ini sering disebut zaman Liberal. Selaa masa ini kaum Swasta Barat membuka perkebunan-perkeubuan seperti, kopi, teh, gula dan kina yang cukup besar di jawa dan Sumatera timur.

Selama zaman Liberal (1870-1900), usaha-usaha perkebunan swasta Barat mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi pengusaha. Kekayaan alam indonesia mengalir ke Negeri Belanda. Akan tetapi, bagi penduduk pribumi, khususnya di Jawa telah membawa kemerosotan kehidupan dan kemunduran tingkat kesejahteraan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berikut :

1. Adanya pertumbuhan penduduk yang meningkat pada abad ke-19, sementara itu jumlah perduksi pertanian menurun.
2. Adanya sistem tanam paksa dan kerja rodi yang banyak menimbulkan penyelewengan dan penyalahgunaan dari pihak pengusaha sehingga membawa korban bagi penduduk.
3. Dalam mengurusi pemerintahan di daerah luar jawa, pemerintah Belanda mengerahkan beban keuangan dari daerah Jawa sehingga secara tidak langsung jawa harus menanggung beban keuangan.
4. Adanya sistem perpajakan yang sangat memberatkan penduduk.
5. Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 yang mengakibatkan perusahaan-perusahaan mengadakan penghematan,Seperti menekan uang sewa tanah dan upah kerja baik di pabrik maupun perkebunan.

Pada akhir abad ke-19 muncullah kritik-kritik tajam yang ditujukan kepada pemerintah Hindia Belanda dan praktrik Liberalisme yang gagal memperbaiki nasib kehidupan rakyat Indonesia. Para pengkritik itu menganjurkan untuk memperbaki rakyat Indonesia. Kebijaksanaan ini didasarkan atas anuran Mr. C. Th. Van Deventer yang menuliskan buah pikirannya dalam majalah De Gids (Perintis/Pelopor) dengan judul Een Ereschuld (Berhutang budi) sehingga dikenal politik etis atau politik Balas budi. Gagasan Van Deventer terkenal dengan nama Trilogi Van Deventer.

Demikianlah artikel tentang Pengaruh Revolusi Industri terhadap Perubahan Sosial, Ekonomi, dan Politik Indonesia. Semoga bermanfaat.
Read More