Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh -
Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh.
Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004.
Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian
dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh
merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur,
ribuan pula mayat hilang dan tidak di temukan dan ribuan pula mayat
yang di kuburkan secara masal.
|
Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh |
Banyak kisah yang terjadi 10 tahun lalu, saat gelombang tsunami
meluluhlantakkan Aceh. Namun banyak juga kisah gaib di luar nalar
manusia, seperti yang dialami Umi Kalsum (58).
Nenek berusia 58 tahun yang dikenal dengan panggilan Mak Sum ini selamat dari maut berkat bantuan seekor ular.
Pada
Minggu pagi 26 Desember 10 tahun silam, Umi Kalsum menuturkan, ia
sedang asyik menanam bunga di perkarangan rumannya di Desa Alu Naga,
Kabupaten Aceh Besar. "Saya memang suka bunga sejak dari gadis," ujar
Umi, Rabu (24/12/2014).
Namun tiba-tiba bumi bergoyang dihempas
gempa berkekuatan 9,1 skala Ricter. Beberapa menit setelah gempa orang
berlarian sambil berteriak air laut naik. "Mak jangan lari, kata anak
saya, itu air laut sudah naik. Saya lari sama cucu saya yang saat itu
umurnya 5 tahun," cerita Umi.
Belum jauh Umi berlari, tiba-tiba tubuhnya terhempas gelombang tsunami, cucunya terlepas dari genggaman tangannya.
"Kami
sudah teraduk-aduk dalam air, sesaat sempat saya liat cucu saya dalam
air, saya coba raih tapi tidak dapat, yang ada tangan saya kesangkut di
pagar, ini hampir putus," kisah Umi.
Umi Kalsum pun hilang
kesadarannya karena terombang-ambing gelombang pekat tsunami. "Saya
sadar pertama sudah di jembatan ini (Jembatan Kajhu), ya subhanallah
mulut ular itu di depan mata saya, tubuh saya itu dililitnya," ujar Umi
Kalsum dalam bahasa Aceh.
Umi tidak tahu sejak kapan ular
tersebut bersamanya, "Ada yang lihat orang sini, katanya saya dibawa
ular hingga ke tengah sungai, dipikir saya sudah nggak selamat," ucap
dia.
Permukiman Umi Kalsum berada kurang lebih 100 meter dari
pinggiran Pantai Kuala Alu Naga. Awalnya, Umi Kalsum mengira ular
tersebut hanyalah sebatang pohon pisang.
"Warnanya loreng, sampai
di jembatan itu saya sudah sadar, begitu lihat kepala ular, ya
subhanallah, saya cuma berucap selamatkan saya ke darat ya meutuah
(mulia)," kenang Umi. Ular tersebut sebesar tiang listrik.
Saat
tubuh Umi dalam lilitan ular tersebut, Umi sempat melihat mayat-mayat
korban tsunami berhanyutan dengan sampah memenuhi Krueng (sungai) Aceh
yang bermuara ke lautan Alu Naga.
"Begitu saya ucapkan selamatkan
saya ya meutuah (mulia), ular itu langsung nyelam dalam air, dengan
posisi tubuh saya masih dililit, sampai saya sangkut dengan sampah di
kawasan sungai Lamyong, itu saya masih dililit," kata Umi.
Sesampainya
Umi di kawasan Sungai Lamyong, beberapa menit kemudian seorang remaja
melemparkannya sehelai baju kaos, disusul seorang wanita yang
memberikannya sehelai gorden untuk menutupi tubuhnya.
"Baju saya udah koyak semuanya, tinggal benang di leher saja," imbuh Umi.
Setelah
Umi menutupi tubuhnya barulah datang 3 pemuda, yang menurutnya ketiga
pemuda itu merupakan relawan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Ditarik
badan saya dari lilitan ular, tiba-tiba ular itu melepas saya dengan
meluruskan tubuhnya, dan pergi entah ke mana," lanjut Umi.
"Sempat
saya bilang sama anak itu, pas ditarik saya, nak ada ular, tidak
apa-apa katanya dia nggak ganggu kita," cerita nenek yang juga
kehilangan 30 sanak saudaranya saat tsunami menghantam desanya.
Selain
itu Umi juga melihat ayam jago miliknya juga selamat berenang di atas
sehelai papan tidur miliknya. "Ayam meutuah (mulia) itu juga selamat di
atas papan tidur saya, itulah mungkin kuasa Allah," ujar Umi.
Setelah
diselamatkan relawan PMI, Umi sempat mendapatkan perawatan. Namun
karena kondisi saat itu tidak kondusif dan tubuhnya yang lelah, dia
sempat tertidur di jalanan, hingga tubuhnya diangkut dan diletakkan
dengan tumpukan mayat lainnya.
"Saya diangkut ke daerah kuburan T Nyak Arif ditumpukin saya dengan mayat di situ," tutur Umi.
Kini,
setelah tsunami Aceh berlalu, Umi kembali lagi ke kampung halamannya
menata kehidupan dan bergelut kembali dengan kegiatannya sama seperti
sebelum terjadinya bencana tersebut.
"Kerjaan saya bidan kampung,
obatin orang, mandiin mayat orang perempuan, cukur rambut bayi, hadiri
kenduri gitu," pungkas Umi Kalsum. (Ans/Mut) (pulsk)
Terlepas dari benar atau tidak tentang Ular penyelamat tersebut, yang pasti jika Allah berkehendak apapun bisa terjadi !! Subhanallah ..
Tag : Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh, Heboh Ular Penyelamat Saat Tsunami Aceh